Sarungnya Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA Dan Sarung Muhammad Al Barra, Gus Barra

MOJOKERTO TKTNews net /tv – Ini bukan memuji. Hanya sebagian kecil saja dari fakta, dari sebagian yang mengalami, juga dari sebagian lagi yang hikmah, sufi. Malah ada yang menyebut Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA (Romo Kyai Asep), Pondok Pesantren (PP / Ponpes) Amanatul Ummah dan kampus Universitas KH Abdul Chalim (UAC), sebagai Wali Dalam Kekayaan, karena kedermawanan yang luar biasa dan luar biasa istiqomah.

Kyai Asep ada yang menyebut adalah Wali Dalam Kekayaan, juga karena sejumlah hal kebaikan lain yang luar biasa dilakukan secara istiqomah. Meskipun tentu saja tidak ada manusia yang sempurna, sebab kesempurnaan manusia hanya ada pada Rasulullah Muhammad SAW.

Sifat dermawan itu ‘menurun’ kepada putra dan putrinya, termasuk Dr H. Muhammad Al Barra Lc MHum (Gus Barra) yang saat ini sedang maju menjadi Calon Bupati (Cabup) Mojokerto yang Hari H ‘coblosan-nya’ akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024 untuk jabatan Bupati Mojokerto periode 2025 – 2030. Gus Barra berpasangan dengan Calon Wakil Bupati (Cawabup) dokter Mugammad Rizal Octavian (Mas Rizal) yang putra Dr H. Achmady MSi bupati terbaik Mojokerto yang pernah menjabat 2000 – 2008. Dari nama Cabup – Cawabup itu muncul singkatan MUBAROK. MUBAROK adalah MUhammad (MU) al BARra (BAR) dan Muhammad Rizal OCtavian (OK). Namun MUBAROK juga mengandung makna: penuh keberkahan (untuk rakyat Mojokerto).

Sifat dermawan itu disukai Allah SWT. Allah SWT menyukai sifat dermawan karena Allah sendiri adalah Zat Yang Maha Penderma. Bahkan disebutkan (jika misal) orang itu dermawan, meskipun jahil namun lebih disukai Allah daripada ahli ibadah yang kikir. Orang dermawan yang juga ahli ibadah seperti Kyai Asep, tentu jauh lebih disukai Allah SWT. Orang dermawan seperti Kyai Asep yang ‘melahirkan’ Gus Barra yang dermawan pula, tentu pemimpin yang dicari rakyat.

Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dan jauh dari neraka. Yang ‘ketularan’ sifat dermawan Kyai Asep dan sifat dermawan Gus Barra pun akan seperti itu.

“Romo Kyai Asep itu Wali Dalam Kekayaan, Wali Allah SWT,” cetus sumber yang mengobrol dengan temannya, yang ‘terkuping’ secara tidak sengaja di salah satu rumah makan di Kabupaten Gresik di perbatasan dengan Kabupaten Mojokerto, pada waktu yang juga tak sengaja, sama-sama mencari makan yang sederhana namun enak dan murah di sekitar tempat itu dan kebetulan dapat rumah makan tersebut.

Lanjutnya, Kyai Asep adalah figur dermawan yang mulia, yang dimuliakan Allah, yang juga menularkan kemuliaan untuk dilakukan orang lain yang sering mendapatkan ‘bingkisan’ darinya, orang-orang yang berhikmah. Orang-orang yang sering hadir dalam acara-acara Kyai Asep namun dengan berharap mendapatkan ‘bingkisan’ diantaranya sarung (the sarong / The Sarong Of Kyai Asep) atau mukena atau jilbab yang diantara yang didapatkannya itu kemudian dibagi-bagikan kepada tetangga-tetangganya, famili dan yang lainnya. Dengan kata lain: bukan ‘kemiliken’, alias bukan untuk dimiliki sendiri.

Dari kedermawanan Kyai Asep yang mulia. Berbagi bukan dari dana APBD Mojokerto. Bukan dari APBD. Namun dananya sendiri, berbagi dengan ikhlas dari sejak bertahun-tahun lalu, meskipun tidak ada Pemilhan Presiden (Pilpres), meskipun tidak ada Pemilihan Umum Legislatif (Pileg), meskipun tidak ada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) atau Pemilihan Bupati (Pilbup) untuk Kabupaten Mojokerto. Yang dilakukan Kyai Asep itu, yang sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi ‘kebiasaan’ maka tidak bisa dikenai aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ratusan ribu orang di Mojokerto yang telah menerima bingkisan Kyai Asep. Belum termasuk yang dari luar Mojokerto, yang juga mengikuti acara ataupun mengadakan acara di tempat Kyai Asep. Bahkan ada yang iseng-iseng menghitung dari sejak bertahun-tahun lalu Kyai Asep mengadakan berbagai acara seraya berbagi, telah menghabiskan dana ratusan Milyar rupiah. Namun tetap dalam keikhlasan.

“Kersane, yang penting niku mereka seneng (biarkan yang penting orang-orang senang),” ungkap Kyai Asep dalam suatu kesempatan pembicaraan terbatas. Keikhlasan yang luar biasa. KH Abdurrahman Wahid Presiden RI ke-4 yang juga Ketua Umum (Ketum) PBNU yang legendaris juga dikenal dermawan. Kedermawanan Kyai Asep yang istiqomah dan ikhlas.

Sarung (atau: sarOng ketika diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris) adalah sebuah kain yang berbentuk kotak dan mempunyai beragam motif seperti kotak, daun, batik, dan lain-lain. Sarung sendiri sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia. Kain sarung dibuat dari bermacam-macam bahan yaitu, katun, sutera, poliester. Sarung memiliki ragam hias kain yang muncul dari filosofi tradisi budaya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti kata “sarung” adalah kain yang dijahit pada kedua ujungnya sehingga berbentuk seperti pipa atau tabung. Kata “sarung” berasal dari bahasa Melayu yang berarti “penutup” atau “bungkus”

Di Indonesia, sarung merupakan salah satu atribut ibadah yang dikenakan oleh umat muslim pria di Indonesia. Sarung juga merupakan pakaian adat di beberapa kabupaten di Indonesia.

Dari rutinitas Kyai Asep berbagi berbagai hal termasuk duit dan sarung serta lainnya itu, hingga diantara yang mendapatkan bingkisan adalah orang yang turut mendapat kemuliaan dengan ‘kadarnya’ masing-masing, apalagi yang turut ‘mengestafetkan’ bingkisan yang didapatkan untuk dibagikan kepada para tetangga, famili dan lainnya. Ketika sarung digunakan untuk ibadah, maka pahala kian mengalir deras untuk bersama-sama.

Mendapat kemuliaan dari Kyai Asep dan Gus Barra, lantas orang-orang itu juga melakukan hal mulia, dengan diantaranya berbagi sarung atau mukena atau jilbab yang didapat dari acara-acara Kyai Asep. Bahkan berbagi beras yang dalam kemasan lima (5) kilogram. Bukan untuk kampanye. Namun turut berderma, terkena efek Kyai Asep yang dermawan. Efek kedermawanan yang membuka pintu ke surga, begitu pula kedermawanan Gus Barra, Cabup Mojokerto 2024 untuk periode 2025 – 2030, bersama Cawabup dokter Mas Rizal. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926 (Siswahyu).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *