PONOROGO – TKTNews.net – Menguasai bidang public speaking dan mampu mengimplementasikannya dalam dunia pekerjaan tentu menjadi impian semua orang. Hal tersebut dikarenakan apapun bidang pekerjaannya, akan terus dihadapkan dengan orang lain, sehingga kemampuan public speaking menjadi salah satu kebutuhan penting sebagai penunjang dalam dunia profesional. Senada dengan yang disampaikan oleh Septiyani, S.E, dara muda asal Ponorogo yang berusia 23 tahun itu merupakan lulusan dengan predikat Cumlaude dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) kini sukses menjadi Master of Ceremony (MC).
“Di era transformasi digital saat ini, banyak situasi, kondisi dan pastinya profesi yang menuntut akan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni di berbagai macam bidang. Dengan menekuni dan menguasai bidang (public speaking-Red), kita akan mendapatkan hampir 85% peluang kerja. Apalagi dilihat dari era saat ini public speaking merupakan kunci kesuksesan di masa mendatang,” pungkasnya.
Berawal dari mimpinya menjadi seorang Entrepeneur, Septiyani pun kemudian mengemban pendidikan S1 dengan Program Studi Ekonomi pada tahun 2020 selepas lulus SMK dengan jurusan Akuntansi. Perjalanan itu-lah yang mengantarkannya untuk menekuni bidang Public Speaking, Data Analyst, dan Entrepeneur. Tidak hanya itu, Septiyani juga aktif dalam berorganisasi dan kerap dipercayai sebagai narasumber maupun moderator di berbagai kegiatan. Sehingga hal ini menjadi pendukung bagi Septiyani untuk terus mengembangkan bakatnya.
Septiyani pun mengaku bahwa dalam satu bulan, Ia bisa mengisi atau membawakan 7-10 event, sedangkan sudah 20 kali lebih menjadi narasumber di berbagai seminar dan webinar. Sejak berkuliah, Septiyani memulai untuk menjadi MC pada acara talkshow, kompetisi, engagement, pameran dan bazar, acara HUT, konser, sampai dengan acara resepsi pernikahan yang melanglang buana di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jabodetabeka-Banten dan lainnya. Pengalaman tersebut tentunya tidak luput dari hambatan-hambatan yang dihadapinya.
“Hal yang menjadi tantangan dalam menggeluti bidang ini utamanya adalah tantangan internal (diri sendiri), dimana kita dituntut untuk menjadi orang yang fleksibel, disiplin, pekerja keras, suka belajar, dan mampu mendelegasikan waktu, tenaga, dan pikiran dengan baik,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Septiyani menjelaskan, baginya menjadi seorang entrepreneur bukan sebuah profesi melainkan sebuah mindset. Ia menerangkan bahwa pola pikir yang dimiliki harus dipastikan benar, artinya percaya bahwa untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis/usaha, maka harus berani berusaha keras dan berkorban.
“Selain itu, kita harus paham teknis bagaimana tools dalam merencanakan bisnis dengan Analisis SWOT, yakni Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Kemudian, Planning, Organizing, Actuating, Controlling, dan Evaluating (POACE). Terakhir, adalah belajar Canva Business,” tambahnya.
Di era digitalisasi saat ini, media sosial menjadi hal utama yang dijadikan sebagai wadah untuk personal branding. Septiyani pun mengatakan bahwa dengan berkembangnya teknologi sekarang, harus mampu memanfaatkan peluang yang ada, terutama menggunakan media sosial dengan bijak. Keren-nya, sekarang ini sudah banyak media yang bermunculan seperti tiktok dan youtube yang terbukti menghasilkan. Terakhir, untuk rekan-rekan yang ingin acaranya menampilkan kesan meriah/penuh makna/ambar/khidmat dan selalu menjunjung tinggi integritas profesional, bisa mengunjungi akun instagram Septiyani, yaitu @septi.mc_ atau menghubungi nomor berikut: 0853-3098-9760. (Ge/Red)